Cegah Penyakit Kanker dengan Gaya Hidup Sehat dan Deteksi Dini

gaya hidup sehat dan deteksi dini untuk cegah penyakit kanker
Ayo Cegah Kanker. Sumber Gambar Freepik

Lakukan gaya hidup sehat, menjauh dari faktor risiko kanker dan lakukan deteksi dini dapat mencegah kanker dan penyakit tidak menular lain.



43% kanker dapat dicegah dengan menjauh dari faktor risiko kanker. Kanker payudara dan leher rahim dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini, semakin awal ditemukan, maka lebih cepat diobati dan kemungkinan penyembuhan lebih besar.


Holla,

Tahukah kamu bahwa tanggal 4 Februari merupakan hari Kanker Sedunia, seluruh dunia memperingati Hari Kanker Sedunia, termasuk Indonesia.

Tahun 2020, Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular melakukan peringatan Hari Kanker Sedunia dengan melakukan edukasi tentang penyakit kanker.

Tema Hari Kanker Sedunia tahun 2020 yaitu “I Am and I Will” atau dalam bahasa Indonesia “Saya Adalah dan Saya Akan” diselenggarakan pada Selasa, 4 Februari 2020 di Manhattan Hotel, Jakarta Selatan.

Beruntungnya saya dapat menghadiri peringatan Hari Kanker Sedunia bersama Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan mendapatkan informasi pengetahuan tentang penyakit kanker yang merupakan pembunuh nomor 2 di dunia.

Melalui tulisan ini saya berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang kanker, apa saja faktor resikonya dan apa yang harus dilakukan untuk mencegah kanker.

gaya hidup sehat dan deteksi dini untuk cegah penyakit kanker
Peringatan Hari Kanker Sedunia Bersama Kementerian Kesehatan RI, Jakarta (04/01/2020)

Fakta Tentang Penyakit Kanker

Saat peringatan Hari Kanker Sedunia 2020 di Jakarta bersama Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, hadir beberapa narasumber yaitu :
  1. dr. Cut Putri Arianie, MHKes, Direktur P2PTM, Kementerian Kesehatan RI
  2. Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Rad (K)OnkRad, Ahli Onkologi Radiasi RSCM
Dari hasil paparan dari beberapa narasumber diatas, dapat saya rangkum yaitu :

"Penyakit kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang sifatnya ganas, dapat tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita".
  • Prevalensi kanker di Indonesia sebesar 1,8 per penduduk (Riskesdas 2018)
  • Kanker merupakan penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi kedua setelah jantung pada tahun 2018 (BPJS Kesehatan 2018)
  • Di dunia, diperkirakan ada 9,6 juta kematian akibat kanker pada tahun 2018 (WHO 2019)
  • Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan kanker dengan kasus terbanyak di Indonesia
  • Di Indonesia, diperkirakan ada lebih dari 200 ribu kematian akibat kanker pada tahun 2018 (Globocan 2018)
  • Kanker menyerang siapa saja baik pria maupun wanita, anak anak ataupun dewasa

gaya hidup sehat dan deteksi dini untuk cegah penyakit kanker
Fakta Tentang Penyakit Kanker

Gejala Kanker

Stadium dini (awal) kanker tumbuh setempat dan tidak menimbulkan keluhan ataupun gejala. Hal ini sering menyebabkan orang yang sudah terkena kanker tidak menyadarinya.

Ada 7 gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada tidaknya kanker, yaitu dengan WASPADA:
  • Waktu buang air besar atau kecil dan perubahan kebiasaan atau gangguan
  • Alat pencernaan terganggu dan susah menelan
  • Suara serak atau batuk yang tidak sembuh sembuh
  • Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor)
  • Andeng-angeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya menjadi besar dan gatal
  • Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh
  • Adanya koreng atau borok yang tidak kunjung sembuh
Nah, jika kamu atau anggota keluarga kamu mengalami salah satu dari 7 gejala diatas, kamu harus segera ke dokter untuk diketahui sejak dini apakah ada penyakit kanker atau tidak.

Strategi Operasioal Penanggulanan Kanker

Melihat fakta fakta tentang kanker, maka Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular melakukan strategi operasional penanggulangan kanker yaitu:
  • Promosi Kesehatan dengan melakukan edukasi dan informasi tentang kanker melalui mdia elektronik seperti TV, radio, koran
  • Pemberdayaan masyarakat, penyuluhan tentang kanker dalam leaflet, buku saku, buku pedoman dan buku juknis
  • Deteksi Dini (Faktor risiko PTM, IVA Tes)
  • Perlindungan Khusus (Imunisasi HPV, Rubela)
  • Penanganan Kasus (Pengobatan di fasiitas layanan kesehatan)

 

Cara Cegah Penyakit Kanker

Tahukan kamu bahwa lebih dari 50% penderita kanker di Indonesia berakhir dengan kematian dan penyakit kanker membutuhkan pembiayaan yang mahal. 

Sebenarnya, penyakit kanker itu dapat dicegah, yaitu dengan pengendalikan faktor risikonya, seperti :
  • Stop Merokok
  • Hindari Konsumsi 4 P (pengawet, perasa, pewarna, pemanis)
  • Hindari Terpapar Bahan Kimia dan Polusi Terus Menerus
  • Rajinlah Melakukan Aktifitas Fisik
  • Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
  • Lakukan Deteksi Dini Penyakit Kanker Secara Berkala di Puskesmas atau Rumah Sakit

Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim di Indonesia

Di Indonesia, program pencegahan dan pengendalian kanker saat ini diprioritaskan pada kanker dengan kasus tertinggi dan yang dapat dilakukan deteksi dini, yaitu kanker payudara dan leher rahim, dengan tidak mengabaikan penyakit kanker lainnya.

Karena 70% penemuan kasus kanker terjadi dalam keadaan stadium yang sudah lanjut, sehingga jika ditemukan kanker pada stadium awal, maka akan cepat diobati dan kemungkinan penyembuhan lebih besar.

gaya hidup sehat dan deteksi dini untuk cegah penyakit kanker
Penyakit Kanker di Indonesia

Apa Itu Kanker Payudara?

Kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kelenjar, saluran dan jaringan penunangnya, tidak termasuk kulit payudara. Merupakan salah satu kanker terbanyak pada perempuan selain kanker leher rahim.

Apa Penyebab Kanker Payudara?

Sampai saat ini penyebab pasti kanker payudara belum diketahui. Yang diketahui adalah faktor faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara, yaitu:
  • Merokok dan terpapat asap rokok (perokok pasif)
  • Pola makan yang buruk (tinggi lemak dan rendah serat, mengandung zat pengawet atau pewarna)
  • Haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun
  • Menopose (berhenti haid) setelah umur 50 tahun
  • Melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun
  • Tidak pernah menyusui anak
  • Pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh kelainan tumor jinak atau tumor ganas.
  • Diantara anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara.

 

Deteksi Dini Kanker Payudara

Kanker payudara dapat dicegah dengan deteksi dini yaitu dengan SADARI/SADANIS/USG/Mamografi serta IVA/papsmear/HPV DNA.

Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS)

Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) dilakukan oleh petugas medis di rumah sakit, hal ini dapat mendeteksi sampai 85% kanker payudara.

Kapan dilakukan SADANIS?

SADANIS dianjurkan 3 tahun sekali untuk wanita usia 20-30 tahun dan dianjurkan 1 tahun sekali untuk wanita usia di atas 40 tahun.

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Karena wanita lebih mengenal dirinya sendiri, bila terjadi perubahan maka akan mengetahuinya sejak awal.

Jika pada saat melakukan “SADARI” ditemukan benjolan atau perubahan pada payudara (dibandingkan dengan keadaan pada bulan sebelumya), segera periksakan diri ke dokter.

Kapan dilakukan SADARI?

SADARI dilakukan sebulan sekali setelah selesai haid, semenjak wanita mulai mendapatkan haid pertama atau pada usia 12 tahun.

Cara Melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

Bagi kaum wanita, sangat dianjutkan untuk rutin melakukan SADARI, berikut adalah tata cara SADARI yang bisa dilakukan kaum wanita sendiri dirumah.

cegah penyakit kanker
Cara melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri)


Teliti payudara di muka cermin, tanpa berpakaian dengan kedua tangan diangkat ke atas kepala. Perhatikan bia ada benjolan, perubahan bentuk pada kulit dan puting, serta payudara secara keseluruhan. Amati dengan teliti, karena kamu sendiri yang lebih mengenal tubuh kamu.

cegah penyakit kanker
Cara melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri)


Rapatkan dan tekanlah telapak tangan dengan kuat sehingga payudara menonjol ke depan dan amati kembali apakah ada benjolan, kuit mengerut seperti kulit jeruk atau cekungan seperti lesung pipi dan puting susu yang tertarik ke dalam.

cegah penyakit kanker
Cara melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri)


Pencet dan urutlah pelan pelan daerah di sekitar puting sampai ke arah ujung puting dan amatilah apakah keluar cairan yang tidak normal, seperti putih kekuning kuningan yang terkadang bercampur darah seperti nanah. Pada wanita menyusui, bedakan dengan ASI.

cegah penyakit kanker
Cara melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri)


  • Pada posisi berbaring letakkan bantal di belakang punggung
  • Tangan kanan diletakkan di belakang kepala dan gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara sebelah kanan
  • Rabalah dengan ujung dari tiga jari tengah yang dirapatkan
    Lakukan gerakan memutar dengan tekanan lembut tetapi mantap. Dimulai dari pinggir luar sampai ke putting denan mengikuti arah putaran jarum jam

gaya hidup sehat dan deteksi dini untuk cegah penyakit kanker
Cara melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

Lakukanlah hal yang sama seperti ada gampar 4 dan 5, tetapi dengan tangan kiri dibawah kepala, sedangkan tangan kanan meraba payudara kiri kamu.

cegah penyakit kanker
Cara melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri)


Berikan perhatian khusus pada bagian yang diberi warna merah seperti ditunjukan pada gambar diatas sebab disitulah yang sering ditemukan tumor payudara.

Sekecil apapun benjolan yang ditemukan segera konsutasikan ke dokter, menunda berarti memberi kesempatan sel kanker berkembang dan mengurangi kesempatan sembuh.

Kanker Leher Rahim


Tahukah kamu berdasarkan data dari Gobocan 2018 bahwa setiap 2 menit di dunia, ada 1 orang perempuan meninggal karena kanker leher rahim. Lebih dari 500 ribu perempuan terdiagnosa kanker leher rahim dan angka kematiannya sebesar 310 ribu perempuan.

Di Asia terdapat 315 ribu perempuan yang terdiagnosa kanker leher rahim dan angka kematiannya sebesar 168 ribu perempuan.

"Kanker leher rahim atau kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada jaringan leher rahim yag merupakan bagian terendah dari rahim dan menonjol ke puncak liang senggama".

Di Indonesia setiap 1 jam 2 perempuan meninggal karena kanker leher rahim. Terdapat lebih dari 32 ribu perempuan yang terdiagnosa kanker leher rahim dan angka kematiannya sebesar 18 ribu perempuan.

"Kanker leher rahim merupakan kanker kedua terbanyak di Indonesia, dengan kasus baru sebesar 23,4 per 100.000 penduduk - Globocan, 2018"

Gejala Kanker Leher Rahim

Pada stadium dini, seringkali tidak menunjukan gejala atau tanda yang khas, namun pada stadium lanjut, muncul gejala-gejala yang harus diperiksa lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada tidaknya kanker, yaitu:
  • Haid tidak teratur
  • Nyeri panggul
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Keputihan atau keluar cairan encer putih kekuningan, terkadang bercampur darah seperti nanah
  • Pendarahan spontan tidak pada masa haid atau diantara menstruasi
  • Pendarahan pada masa menopause

Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

Deteksi dini kanker leher rahim dilakukan dengan metode pap smear atau inspeksi visual dengan Asam Asetant (IVA). Tes ini perlu dilakukan oleh wanita yang sudah melakukan hubungan seksual terutama pada usia 30-50 tahun.

Keuntungan melakukan IVA yaitu:
  • Merupakan pemeriksaan yang sederhana, mudah, cepat dan hasilnya dapat diketahui langsung
  • Tidak memerlukan sarana laboratorium dan hasilnya dapat langsung diketahui
  • Dapat dilakukan di puskesmas, bahkan mobil keliling yang dilaksanakan oleh dokter atau bidan

Deteksi dini kanker leher rahim bisa dilakukan di Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan primer yang mempunyai tenaga kesehatan dan kompeten serta memiliki sarana dan prasarana (bidan dan dokter) yang terlatih.

Pengobatan Kanker Terkini? Cukup di Indonesia

Dalam peringatan Hari Kanker Sedunia pada tanggal 4 Februari 2020, hal yang paling membuat saya bangga adalah RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM)  sebagai rumah sakit rujukan penyakit kanker, meresmikan Pelayanan Kanker Terpadu (PKaT).

Pelayanan Kanker Terpadu (PKaT) RSCM, diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk menjalani pengobatan kanker di RSCM.

ayo cegah penyakit kanker
Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Rad (K)OnkRad, Ahli Onkologi RSCM

Jadi buat masyarakat Indonesia yang hendak melakukan pengobatan kanter terkini, cukup di Indonesia, karena saat ini RSCM telah menambah 3 alat radioterapi baru. Di antaranya adalah Mesin Radioterapi Halcyon, 4D CT Simulator, dan Versa-HD.

Ketiga mesin baru tersebut menjadikan RSCM sebagai pelopor teknologi radioterapi 4D di Indonesia, alat alat tersebut tidak kalah canggihnya dengan alat yang digunakan di rumah sakit lain di luar negeri.

Untuk mendapatkan informasi lebih banyak lagi tentang kanker dan penyakit tidak menular lainnya, kamu bisa follow sosial media Kementerian Kesehatan RI Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular yaitu:

Website : www.p2ptm.kemkes.go.id
Facebook : @p2ptmkemenkesRI
Twitter : @p2ptmkemenkesRI
Instagram : @p2ptmkemenkesRI

Kesimpulan

  1. Tanggal 4 Februari merupakan hari Kanker Sedunia, tema Hari Kanker Sedunia tahun 2020 yaitu “I Am and I Will” atau dalam bahasa Indonesia “Saya Adalah dan Saya Akan”
  2. Kanker penyakit gaya hidup dan dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauh dari faktor risiko kanker.
  3. 43% kanker dapat dicegah dengan menjauh dari faktor risiko kanker. Kanker payudara dan leher rahim dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini, semakin awal ditemukan makan lebih cepat diobat dan kemungkinan penyembuhan lebih besar.
  4. RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) meresmikan Pelayanan Kanker Terpadu (PKaT) pada Hari Kanker Sedunia 2020
  5. Pelayanan Kanker Terpadu (PKaT) RSCM telah memiliki teknologi pengobatan terkini, yaitu Mesin Radioterapi Halcyon, 4D CT Simulator, dan Versa-HD.

Semoga informasi ini bermanfaat yaa.. dan kita sebagai masyarakat Indonesia menjadi lebih peduli terhadap penyakti kanker pada khususnya dan penyakit tidak menular pada umumnya.

Ayo cegah peyakit kanker dengan gaya hidup sehat, menjauh dari faktor risiko kanker dan lakukan deteksi dini dapat mencegah kanker dan penyakit tidak menular lainnya.

Salam hangat,
Elly Nurul

18 komentar

  1. menarik sekali tulisannya mbak terimakasih udah menulis tentang ini, kadang kita juga kurang aware setelah pembahasan ini hadi remainder buat diri aku sendiri biar lebih aware lagi

    BalasHapus
  2. makasi info nya mba. lumayan lengkap, memang perlu meriksain diri sejak dini

    BalasHapus
  3. Ya Allah siapa aja punya kemungkinan kena kanker ya. Saya itu agak sedikit takut juga soal kanker, apalagi samapai sekarang makin banyak yang kena dan tahunya pas udah stadium akhir. Ya Allah smeoga kita selalu sehat-sehat aamiin

    BalasHapus
  4. Dari faktor resiko yang dijabarin. Masih belum bisa sepenuhnya menghindari 4P pada makanan yang dikonsumsi sama menghindari paparan bahan kimia dan asap rokok. Meski bukan perokok tapi aku termasuk penghirup asap aktif :( kadang bingung juga harus gimana. Semoga aja kita terhindar dari penyakit kanker

    BalasHapus
  5. Terima kasih artikelnya mbak. Aku jadi aware nih sekarang, karena penyakit menyerang gak kenal usia dan gender. Jadi lebih was-was dan aku udah ada rencana check medis tiap 6 bulan sekali biar tahu kalo tiba-tiba ada yang gak beres.

    BalasHapus
  6. Aku jadi ingat dengan para pejuang kanker payudara dan serviks, ini jadi pengingat untuk kita juga nih agar selalu jaga pola makan dan gaya hidup. Mengingat kanker payudara dan serviks ini menjadi penyakit yang ditakuti sebenarnya, semoga kita selalu sehat dan menjaga pola makan.

    BalasHapus
  7. No body hopes to get cancer tapi ternyata bisa lebih cepat teratasi dgn deteksi dini ya. Intinya harus aware dengan kondisi tubuh sendiri.

    BalasHapus
  8. duh kanker itu penyakit yang paling serem.. thn lalu sebelum nikah aku udah periksa semua semacam medical check up dan alhamdulillah hasilnya baik.. Kita harus jaga kesehatan dengan baik sebagai tanda syukur kepada Allah Swt. Semoga terhindar dari penyakit kanker..

    BalasHapus
  9. Ngomongin kanker itu rasanya selalu bikin sedih dan khawatir. Mengingat penderitanya ada banyak dari orang yang aku kenal. Mana penyebab pastinya belom diketahui juga kan. So, supaya bisa meminimalkan risiko, memilih healthy lifestyle adalah mutlak, ya.

    BalasHapus
  10. Saya baru ngeh kalau Tanggal 4 Februari merupakan hari Kanker Sedunia. Pernah ikut kegiatan komunitas perduli kanker payudara di Bulan Oktober, saya kira itu hari kanker sedunia. Ternyata justri tanggal 4 Februari tho hari kanker sedunia.

    BalasHapus
  11. Aku kalau denger kata "kanker" udah ciut duluan :(
    Semoga dijauhkan dari penyakit ini dan lainnya aamiin
    Emang bener mencegah lbh baik drpd mengobai ya, kudu bener2 menerapka lifestyle yang sehat khususnya soal makanan, trus lakukan pengecekan mandiri jg

    BalasHapus
  12. Kanker ini bukan penyakit menular tapi berbahay banget ya mbak. Bener bener harus diwaspadai. Masalahnya sekarang kita dihadapkan sama polusi, makanan junk food, gaya hidup yang kurang sehat dan kebiasaan lainnya yang beresiko juga. Mudah mudahan selaku sehat deh buar jauh dari kanker juga dan segala pemicunya

    BalasHapus
  13. Tulisannya bermanfaat banget ka Elly.. aku sendiri termasuk yang takut periksa/tes papsmear atau USG payudara.. tapi mau ah tahun ini coba cek biar tenang.. makasi infonya yaa kaak

    BalasHapus
  14. Untuk mencegah kanker hal yang bisa dilakukan adalah aktifits fisik maksudnya mungkin olahraga ya Ka? duh aku jarang banget olahraga nih huhuhu.

    BalasHapus
  15. Pencegahan yang paling optimal adalah screening medical check up setiap 1 tahun sekali, kadang kita ga mau mengagendakan ritual ini

    BalasHapus
  16. Hindari konsumsi 4P itu lumayan sulit.. Hehe. Karena mostly makanan yang beredar di sekitar kita mengandung 4P itu kan ya. Harus diri sendiri yang peka sama kondisi sendiri ya. Biar bisa dicegah.

    BalasHapus
  17. Selalu sedih tiap kali ngomongin kanker, kak. Karena, nyatanya kanker ini gak memandang siapapun targetnya ya. Dan, darisini jadi makin aware buat jaga pola hidup biar makin sehat. Khususnya nih, biar lingkar perut enggak makin melebar, hihi.

    BalasHapus
  18. ternyata perubahan tahi lalat itu sala satu ciri ya Mbak, baru tahu ini, noted.
    kanker ini emang sangat ditakuti ya, semoga kita semua terhindar dan dilindungi ya.

    BalasHapus