Merawat Jejak Digital : Caraku Mengkurasi Konten yang Aku Buat


merawat jejak digital caraku mengkurasi konten
Jejak Digital, Caraku Mengkurasi Konten

Ingin jejak digital positif apa negatif tergantung individu masing-masing, karena jejak digital tidak akan hilang, maka penting THINK sebelum membuat konten di sosial media karena dampaknya tidak hanya saat ini tapi juga di masa depan.

Ada seorang yang tidak lolos beasiswa karena setelah dilakukan background check pada sosial medianya, terdapat tindakan atau perilaku yang tidak mencerminkan etika baik.

Sosial media merupakan platform yang bisa menguntungkan bahkan menjatuhkan seseorang. Jika seseorang menggunakan sosial media dengan bijak maka hal positif akan bersamanya, begitu pula sebaliknya jika kurang bijak dalam menggunakan sosial media makan hal negatif akan menghampirinya.


Dalam sosial media, kata viral seakan menjadi impian dan harapan banyak pengguna sosial media. Viral dengan like, view, komentar banyak yang akhirnya terkenal bahkan cuan berdatangan.


Ingin viral tanpa mikin panjang, ini yang harus dihindari, karena terkait dengan dirinya dan juga orang lain.

merawat jejak digital caraku mengkurasi konten

Hal viral yang baru terjadi yaitu tenaga kesehatan yang membuat konten saat diruang bersalin. Di satu sisi tenaga kesehatan mengharapkan bahwa dalam menghadapi situasi persalinan harus dihadapi dengan suasana santai tanpa kekhawatiran, namun disisi lain khususnya sang Ibu yang hendak melahirkan, justru merasa tenaga kesehatan tidak memiliki empati terhadap dirinya.


Dalam era digital ada unsur etika, budaya dan keamanan yang harus diperhatikan dalam konten tersebut. Dalam hal etika sebaiknya tenaga kesehatan berempati dengan tidak menjadikan suasana diruang bersalin sebagai konten.


Ketidaknyamanan seorang Ibu yang dijadikan konten sosial media merupakan juga pelanggaran privasi, yaitu tanpa ijin menjadikan moment menanti persalinan sebagai konten sosial media oleh tenaga kesehatan.

merawat jejak digital caraku mengkurasi konten
Konten Positif itu seperti apa?

Dalam membuat konten sosial media sebaiknya harus mengandung unsur :

  • Edukatif
  • Inspiratif
  • Bermanfaat
  • Related dan Relevan dengan kondisi saat ini
  • Tidak merugikan diri sendiri dan orang lain


Lalu bagaimana jika sudah terlanjur viral? ingat, jejak digital itu tidak akan hilang, maka sebagai warga digital harus melakukan THINK sebelum membuat dan bahkan memposting konten di sosial media agar jejak digital tetap positif.


Merawat jejak digital dengan THINK sebelum posting, yaitu :

  1. Thrue (apakah benar)
  2. Helpful (apakah membantu)
  3. Inspiring (apakah menginspirasi)
  4. Necessary (apakah diperlukan atau bermanfaat)
  5. Kind (apakah santun)

merawat jejak digital think sebelum membuat konten
THINK sebelum membuat konten sosial media

 

Jadi, ingin jejak digital positif apa negatif nih? semua kembali ke diri masing masing.. aku sih memilih jejak digitalku positif yaa.. untuk masa depan aku dan keluargaku juga nantinya.

Yuk mari tingkatkan literasi digital diri dengan merawat jejak digital positif dengan selalu THINK sebelum membuat konten di sosial media.

Itulah caraku merawat jejak digital dengan mengkurasi konten yang aku buat.


Salam hangat,
Elly Nurul

Tidak ada komentar