Jika mengalami kesemutan, kram, kebas atau mati rasa jangan anggap sepele karena itu merupakan gejala ringan yang merupakan tanda awal kerusakan sel saraf.
Kerusakan sel saraf berisiko memberi dampak permanen jika tidak dicegah dan ditangani dengan tepat. Maka konsumsi vitamin neurotropik sejak dini dapat mencegah Neuropati.
Dear Healthy Friends,
Adakah yang pernah mendengar apa itu Neuropati? pernahkan mengalamai kesemutan, kram, kebas atau mati rasa? lalu seberapa sering mengalaminya?
Kesemutan tidak terjadi secara tiba-tiba pada tubuh saya, biasanya jika saya duduk bersila terlalu lama, dan terjadi tidak terlalu lama, tidak sampai 2 menit kesemutan hilang.
Saat saya tertidur pernah mengalami kram, dan itu rasanya “sakit” banget, jika kram terjadi biasanya saya hanya pasrah dan berdoa semoga kram cepet selesai dan tidak terjadi kram lagi.
Saya pernah mengalami kesemutan dan kram, walaupun tidak terlalu sering, lalu apa sih penyebab kesemutan, kram, kebas atau mati rasa? apakah hal tersebut berbahaya? jika berbahaya upaya apa saja yang perlu dilakukan?
Apakah Neuropati Itu?
Awalnya saya beranggapan bahwa kram dan kesemutan adalah wajar terjadi, bisa karena salah posisi duduk yang terlalu lama atau terjadi karena aktifitas yang terlalu padat.Ternyata anggapan saya salah, kesemutan dan kram itu merupakan gejala awal kerusakan saraf. Jika saraf sudah rusak, maka akan berpengaruh pada kualitas hidup seseorang.
Dalam bahasa medis Neuropati adalah kerusakan saraf tepi yang dapat mengenai saraf sensorik, motorik, otonom dan campuran.
Ish ko jadi serem gini ya.. padahal cuma kesemutan dan kram aja.. tetapi dapat menurunkan fungsi saraf yang lain seperti hilang rasa dan gerak hingga kecacatan permanen lho.
Penyebab Neuropati?
Penyebab Neuropati ada beberapa jenis yaitu :- Akibat penyakit sistemik: diabet, kencing manis
- Akibat penyakit vokal : penjepitan atau penjeratan
- Kekurangan vitamin B
Waspada dan Kenali Gejala Neuropati
Bersyukur merupakan cara manusia untuk menghargai hidup yang telah Yang Maha Kuasa berikan. Saya bersyukur karena mendapatkan pencerahan sekaligus informasi tentang apa itu Neuropati.Sebelumnya saya hanya dapat merasakan gejalanya tapi kini semakin lebih memahami kenapa bisa terjadi dan apa saja upaya untuk pencegahannya.
Selasa, 31Juli 2018 saya menghadiri diskusi dan edukasi kesehatan bersama PT Merck Tbk dengan tema “Kenali Gejala Neuropati dan Risiko Dampak Permanen pada Tubuh”. Diskusi berlangsung serius tapi santai di Conclave, Jakarta Selatan.
Hadir sebagai narasumber yaitu :
- Holger Guenzel, Direktur Divisi Consumer Health PT Merck Tbk
- dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat dan juga konsultan neurologis dari Department Neurologi FKUI/RSCM
- dr. Yoska Yasahardja, Medical Manager Merck Cunsumer Health
- Anie Rachmayani, Head of Marketing Consumer Health PT Merck Tbk
Sebagai pengantar Diskusi, Holger Guenzel, Direktur Divisi Consumer Health PT Merck Tbk menyatakan bahwa hasil survei menunjukan bahwa gejala Neuropati sudah mulai dirasakan di usia muda dan kecenderungan mengabaikan gejala neuropati.
1 dari 3 orang sudah mulai mengalami gejala Neuropati sejak usia 26-30 tahun, merupakan hasil survei Customer Behavior dari Merck pada tahun 2014 yang mengikutsertakan 900 responden dari kota besar di Indonesia.
Fakta Tentang Neuropati
dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat dan juga konsultan neurologis dari Department Neurologi FKUI/RSCMMenurut dr. Luthy, Neuropati dapat dicegah, dengan mengenali gejalanya seperti : kesemutan, kram, rasa nyeri terbakar, kaku kaku, kulit kering/mengkilap dan mati rasa. Jika gejala tersebut sudah terasa, segera lakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dr. Luthy juga menyampaikan bahwa setiap orang dapat berisiko terkena Neuropati. Lifestyle atau gaya hidup “ngetik pada gadget” berlama-lama menjadi pemicunya. Dr. Luthy juga menyampaikan beberapa fakta tentang Neuropati.
Fakta Tentang Neuropati
- Prevalensi gejala Neuropati lebih dari 50% dan kecenderungannya lebih tinggi di kota besar (Jakarta, Surabaya, Palembang)
- Gejala neuropati mulai dirasakan dari rentang usia yang semakin muda dan paling tinggi di tentang usia 26-30
- Tinggi aktifitas dan gaya hidup masyarakat Indonesia berisiko tinggi
Lebih dari 50% masyarakat melakukan aktifitas dan gaya hidup sehari-hari yang berisiko Neuropati seperti :
- Texting di gadget
- Mengendarai Motor dan Mobil dalam jarak jauh
- Gerakan yang berulang-ulang
- Duduk lama di posisi yang sama
- Mengetik di computer
- Bermain games
- Memakai sepatu hak tinggi
Bagaimana Proses Neuropati?
Secara garis besar dr. luthy menyampaikan bahwa ada 3 fase proses Neuropati, yaitu :- Early :Gangguan fungsi tanpa kerusakan struktur
- Moderate : Gangguan fungsi dengan kerusakan pada seluruh saraf
- Severe :Gangguan fungsi dan disabilitas dengan kerusakan sebagian besar struktur saraf
Apa Dampak Neuropati?
Jika seseorang sudah mengalami Neuropati dari tingkat early hingga severe yaitu :
- Luka
- Penurunan kekuatan motoric
- Penurunan sensasi rasa sehingga mudah terluka
- Neuropati dan Dampak Permanen Pada Tubuh
Menurut dr. Luthy, Pengobatan dini atau pencegahan adalah hal yang penting dilakukan untuk mencegah kerusakan saraf yang irreversibe. Serabut saraf bisa melakukan regenerasi jika Neuropati didiagnosa lebih awal.
Neuropati Dapat Dicegah?
Neuropati dapat dicegah jika dapat ditangani sejak dini, hasil riset membuktikan, gejala neuropati mulai dirasakan kalangan muda, maka generasi muda juga memiliki peran untuk lebih peduli terhadap kesehatan dirinya tentunya juga dengan mengenali gejala Neuropati dan mencegahnya mulai dari diri sendiri.Juga senantiasa memperbaiki gaya hidup dengan cara :
- Olahraga secara teratur
- Perbaiki gaya hidup, tidak minum alkohol dan tidak merokok
- Mengajak generasi millenial untuk peduli terhadap kesehatan diri dan mengenal gejala
- Neuropati sejak dini demi generasi yang lebih baik
Neurobion Ahlinya Vitamin Neurotropik
Ibu Ani Ramayani, Head of Marketing Consumer Health PT Merck Tbk menyampaikan bahwa sejak tahun 1973 Neorobiun dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai ahlinya vitamin neutropik. Dan pada tahun 2018, Neurobion berkomitmen untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas terbaiknya dengan Visual (logo dan kemasan) baru yang :
- Tampilan baru dengan kemasan yang lebih modern
- Logo baru yang ikonik, yaitu Icon N
- Teruji klinis mengurangi kebas dan kesemutanLogo baru yang Ikonik
- Neurobion memperkenalkan logo baru yang ikonik dan dimanis, yaitu huruf N dengan gambar banyak jaringan sel segitiga dengan filosofi tersendiri
Filosofi Logo Baru Neurobion
- Ahlinya Vitamin Neurotropik yang memperbaiki fungsi saraf dan kualitas hidup
- Simbol kesehatan saraf, mengingatkan akan pentingnya menjaga kesehatan saraf
- Partner sejati untuk kesehatan saraf
Vitamin Neurotropik Tidak Hanya Mencegah tapi bisa Mengurangi Gejala Neuropati
dr. Yoska, Medical Manager Merck Consumer Health, menyatakan bahwa hasil penelitian NENOIN (Non-Intervens dengan Vitamin Neurotropik) yang dilakukan Merck merupakan Studi Klinis mengenai kesehatan saraf tepi yang pertama di Indonesia dan telah di publikasikan di Asian Journal of Medical Sciences 2018.
Studi Klinis NENOIN 2018 :
- Studi obsevasi yang prosfektif
- Melibatkan 411 pasien dengan Neuropati dari etiologi yang berbeda.
- Dilakukan di 8 kota besar Indonesia
- Pasien mengkonsumsi Neurobion Forte sekali sehari selama 3 bulan
Vitamin Neurotropik dari Neurobion ada 2 jenis yaitu
- Neurobion forte (pengobatan neuropati)
- Neurobion putih (pencegahan neuropati dan pencegahan munculnya kembali gejala)
Neurobion Forte
Komposisi :
B1 100mg
B6 100mg
B12 5000mcg
Indikasi : Pengobatan Neuropati
Target Pasien Neuropati dengan gejala :
- Ringan, sedang, berat
- Kesemutan, kebas, rasa terbakar
- Kelemahan otot, kehilangan sensasi
- Diabetes
- Terapi Metformin
- Carpal tunnel syndrome
Neurobion Putih
Komposisi
B1 100mg
B6 200mg
B12 200mcg
Indikasi : Pencegahan Neuropati dan Pencegahan Munculnya Kembali Gejala
Target Pasien Neuropati dengan gejala :
Kontrol setelah terapi dengan Neurobion Forte dan pencegahan untuk populasi yang memiliki risiko tinggi
Target pasien :
- Pasien dengan risiko tinggi defisiensi vitamin B dan Neuropati sepeti usia lanjut, gangguan, pencegahan, vegetarian, Hepatitis
- Pasien dengan risiko tinggi diabetes seperti Obesitas dan Hipertensi
Apakah Ada Efek Pemakaian Neurobion Jangka Panjang?
Vitamin B aman digunakan dalam jangka panjang, dengan risiko sangat rendah dan diminum setelah makan.Sifat vitamin B larut dalam air, jadi jika berlebihan dalam tubuh, maka dikeluarkan langsung melalui air seni. Tidak ada keracunan karena vitamin B, karena langsung dibuang jika tidak diperlukan
---
Kesimpulan :
- Neuropati dapat dicegah dan diobati sebelum menjadi fatal.
- Upaya pencegahan dengan jalani gaya hidup sehat, olahraga teratur, istirahat yang cukup, pola makan dengan gizi seimbang dan konsumsi vitamin neurotropik 1x sehari sejak dini secara teratur atau sesuai petunjuk dokter
- Vitamin Neurotropik terdiri dari Vitamin B1, B6 dan B12 yang berfungsi memperbaiki gangguan metabolisme sel saraf, dan memberikan asupan yang dibutuhkan supaya saraf dapat bekerja dengan baik untuk hasil terbaik
- Neurobion Forte dapat dikonsumsi dengan gejala Neuropati ringan sampai berat
- Neurobion Putih untuk menjaga dan mencegah gejala Neuropati muncul kembali
- Neurobion ahlinya Vitamin Neurotropik
Jika sudah ada terasa gejala Neuropati, jangan anggap sepela ya.. segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dan dengan mengkonsumsi Vitamin Neurotropik sejak dini dapat mencegah Neuropati.
Salam hangat,
Elly Nurul
Wah Baru tahu klo kesemutan ternyata akibat kerusakan saraf. Oh dulu waktu kerja kantoran cuma 4 bulan pernah tuh tiba2 kaki keram kencenggggg banget pas lagi tidur. Wah syok bgt saya kaget. Dan baru sembuh 1 harian lamanya. Mungkin karena aktivitas saya yg duduk2 aja kali ya jadi penyebab nya. Bener kaya mba nurul dalam ulasannya. After keluar kantoran.. saya sekarang selalu keluar rumah jalan kaki. Bila ditotal, minimal satu hari jalan 4-8kilo. Lumayan bgt olahraga ringan. Gaya hidup sehat emang penting untuk mencegah sakit di kemudian hari ya mba.
BalasHapusaku beberapa kali kesemutan.... pernah kram juga lama sih.. Untunglah gak terllau sering sih. kalo sering bahaya juga ya. huhuhuhu
BalasHapusAku termasuk pengguna Neurobion pink (forte), klo terasa kaki ngga enak dan kebas, minum deh. Apalagi dulu suami sempat kerja di Merck jdnya sll ada stock Neurobion wkwkwk
BalasHapusIni vitamin ya..., Jadi gak apa digunakan sering..tapi tetap baca aturan pakai...
BalasHapusTapi ada sasaran penggunanya tuh? Kalo kita gak termasuk didalamnya..apakah boleh ikutan minum..?
Kalau kesemutan pernah. Biasanya pas kalau duduk dengan kaki ditekuk agak lama. Pas lagi duduk jongkok. Ternyata itu berpengaruh sama syaraf ya. Semoga saja tidak apa2. Makasih infonya mbak.
BalasHapusLebih baik mencegah daripada mengobati ya, apalagi kalau sudah terasa ada gejalanya seperti kaki kesemutan, makasih infonya, mba Elly
BalasHapusAkuhh mba klo anter kidos or bawa motor tgan kanan suka kesemutan klo jarak jauh itu gejala kali u.. mau deh konsumsi klo gk ketergantungan
BalasHapusIiih serem banget, mba kalau semutan karena ada kerusakan syaraf? Duuuh.. ade kadang sering kesemutan. Wah kudu minum nuerobion noh buat mencegah kena nuerotropik
BalasHapusWah, baru tahu kalau kram dan kesemutan adalah gejala neuropati. Nggak sering sih, tapi kalo pas kram rasanya nggak enak banget
BalasHapusDuuh, gejalanya kaya sepele ya, tetapi bisa berakibat fatal
BalasHapusAku kira tuh kesemutan karna duduk yang terlalu lama mba jadi kram dan kesemutan, ternyata ada penyebab lain ya
BalasHapusWah aku kadang suka juga kesemutan nih. Ternyata ada yang harus diwaspadai ya di balik beberapa saat aja kan kesemutan ini di tepuk tepuk ilang
BalasHapusSaya sering mengalami kram ketika Duduk terlalu lama Semoga aja itu bukan tanda-tanda terkena neurobic
BalasHapusSeram juga ya, ibuku nuh katanya sering kram. Coba ah asup ini
BalasHapus