Anak adalah investasi, harapan besar masa depan bangsa :)
Anak adalah generasi penerus keluarga serta kelak menjadi penerus bangsa ini, hak anak salah satunya adalah hak untuk mendapatkan kesehatan, jika kita sebagai orangtua tidak melindunginya dari ancaman penyakit, maka siapa lagi? anak adalah titipan Tuhan Yang Maha Esa, maka harus kita jaga dengan sebaik-baiknya.
Saat ini perkembangan virus Campak dan Rubella di Indonesia khususnya cukup meresahkan, penyakit tersebut dapat menyebabkan cacat hingga kematian pada bayi dan anak-anak. Kedua virus tersebut sangat suka dengan anak-anak, yang paling berbahaya adalah jika virus Rubella menular pada ibu hamil pada trisemester pertama, karena dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir cacat.
Untuk mencegah penyakit tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar vaksinasi Measless Rubella (MR) secara gratis dan serempak di seluruh wilayah di pulau Jawa selama Agustus hingga September 2017.
Apa itu penyakit Campak dan Rubella serta bahayanya?
Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus. Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat imunisasi Campak dan Rubella atau yang belum pernah mengalami penyakit ini berisiko tinggi tertular.
Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian.
Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trisemester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecatatan pada bayi yang dilahirkan.
Apa gejala penyakit campak dan rubella serta dampaknya?
Gejala penyakit Campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit disertai dengan batuk, pilek dan mata merah (konjungtivitis).
Gejala penyakit Rubella tidak spesifik, bahkan bisa tanpa gejala. Gejala umum berupa demam ringan, pusing, pilek, mata merah dan nyeri persendian. Mirip gajala flu.
Tidak ada pengobatan untuk penyakit Campak dan Rubella namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit Campak dan Rubella. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus.
Apa itu vaksin MR dan apakah vaksin tersebut aman?
Vaksin MR adalah kombinasi vaksi Campak/Measles (M) dan Rubella (R) untuk perlindungan terhadap penyakit Campak dan Rubella.
Vaksin MR telah mendapat rekomendasi dari WHO dan izin edar dari Badan POM. Maka, vaksin MR 95 % sangat efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. Vaksin ini aman dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.
Kapan, Dimana dan Siapa saja yang harus mendapatkan imunisasi MR?
Imunisasi MR diberikan pada semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama kampanye imunisasi MR. Selanjutnya, imunisasi MR akan masuk dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD/sederajat menggantikan imunisasi Campak.
Apakah imunisasi MR memiliki efek samping?
Tidak ada efek samping dalam imunisasi. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.
Apabila anak telah diimunisasi campak, apakah perlu mendapat imunisasi MR?
Ya, untuk mendapat kekebalan terhadap Rubella. Imunisasi MR aman bagi anak yang telah mendapat 2 dosis imunisasi Campak.
Apakah perbedaan vaksi MR dan MMR? Mengapa yang diberikan adalah vaksin MR bukan MMR?
Vaksin MR mencegah penyakit Campak dan Rubella. Vaksi MMR mencegak penyakit Campak, Rubella dan gondongan.
Saat ini pemerintah memprioritaskan pengendalian Campak dan Rubella karena bahaya komplikasinya yang berat dan mematikan.
Apabila anak telah mendapat imunisasi MMR, apakah masih perlu mendapatkan imunisasi MR?
Ya, untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit Campak dan Rubella. Imunisasi MR aman diberikan kepada anak yang sudah mendapatkan vaksi MMR.
Apakah benar vaksin MR dapat menyebabkan autisme?
Tidak benar. Sampai saat ini belum ada bukti yang mendukung bahwa imunisasi jenis apapun dapat menyebabkan autisme
Bagaimana menurut Agama Islam, apa hukumnya?
Berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 4 Tahun 2016, Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ihktiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan meyebabkan kematian, penyakit berat, atau kecatatan permanen yang mengancam jiwa, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya maka imunisasi hukumnya wajib.
Apa saja yang perlu dilakukan pada hari Imunisasi MR?
Bagaimana jika masih ada yang menolak Imunisasi MR?
Sesungguhnya mendapatkan kesehatan adalah hak semua orang, khususnya hak kesehatan bagi anak-anak usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun yang wajib mendapatkan imunisasi MR ini. Selain tidak menunaikan hak kesehatan bagi anak yang tercantum dalam Undang Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, juga tidak berparisipasi dalam upaya memutus rantai penyebaran virus MR yang dapat membahayakan anak dan juga Ibu hamil dan bayinya.
Ibu hamil yang terkena virus Rubella dapat menyebabkan kecacatan pada bayi baru lahir yang dikenal dengan sindroma rubella kongenital, akibatnya bayi dapat mengalami pengapuran otak, tuli, kelainan jantung dan keterlambatan perkembangan. Biaya hidup juga akan semakin bertambah bagi keluarga yang memiliki bayi lahir dengan sindroma rubella kongenital karena untuk mengobatannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Sudah tahu kan tentang pentingnya imunisasi MR, yuk jangan ragu untuk ikut imunisasi MR, anak pertama saya umurnya sudah 7,5 tahun, maka akan mengikuti imunisasi MR di sekolah dan anak kedua saya umurnya 3.5 tahun, imunisasi MR dilakukan di posyandu terdekat, Alhamdulillah posyandu terdekat ada depan rumah :).
Salam keluarga sehat,
Elly Nurul
Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tidak ada komentar